INILAH PERSEMBAHAN
DARI KAMI TEATER RAKYAT YANG DI BAWAKAN OLEH SISWA SISWI MTS SUBULUSSALAM KAB
OGAN KOMERING ILIR YANG BERJUDUL “LEGENDA DANAU TELUK GELAM”
OPENING….
(DI IRINGI MUSIK)
Pada zaman dahulu kala, dikawasan Marga Bengkulah yang
sekarang menjadi daerah Kec.Tanjung Lubuk, terdapat sebuah kerajaan kecil yang
dipimpin seorang raja yang arif lagi bijaksana.Bernama Raja Awang
(RAJA MEMASUKI PANGGUNG DENGAN GAYA WIBAWA DAN
BERKELILING LALU DUDUK DI KURSI KERAJAAN)
Raja Awang mempunyai
permaisuri bernama Putri Rajenah, berasal dari daerah Sugi Waras keturunan Arab
yang dibawa oleh orang tuanya untuk menyebarkan Agama Islam.
(PERMAISURI MASUK
DUDUK DI IKUTI INANG DENGAN MEMBAWA JAHITAN,LALU SIBUK MENJAHIT)
Dalam keseharian, kondisi kerajaan terasa damai dan
tenteram, banyak kerajaan kecil lainnya yang bergabung dengan pemerintahannya.
Hasil pertanian dan perkebunan dari wilayah kekuasaan Raja Awang banyak dibawa
keluar kerajaan hingga kekawasan tanah Palembang sehingga rakyat terjamin
sejahtera.
(MUSIK ,PENARI MASUK
LALU MENARIKAN TARIAN LAYAR BATUTA)
(RAJA DAN PERMAISURI
BERDIALOG DIKURSI KERAJAAN)
(PENARI MENINGGALKAN
PANGGUNG)
Raja :
(berjalan mondar mandir seperti kebingungan)
Permaisuri : “Wahai kakanda ada apa gerangan dengan
kakanda”
“seperti nya kakanda sedang kebingungan’
Raja :
(duduk di kursi)
”Benar adinda,saya
memang sedang kebigungan
Permaisuri :”Ada
masalah apa kakanda?ada baiknya kakanda bercerita kepada adinda
Raja :”begini adinda,usia kita
sudah merangkak senja.tak lama lagi kita akan meninggalkan dunia ini, lalu kepada siapa saya harus
mewarisi tahta kerajaan ini.
Permaisuri :”Kakanda tak perlu bingung untuk
memikirkan hal ihwan ini,Pangeran Tanah Lapang lah yang pantas menggantikan
posisi kakanda sebagai pewaris kerajaan ini.
Raja : (melihat inang) ‘’hai
inang
Inang :” ya yang mulia raja’’
Raja : “Tolong kamu panggilkan
Pangeran Tanah Lapang
Inang :”Baiklah yang mulia
raja”(keluar panggung)
Raja Awang dalam perkawinannya bersama Putri Rajenah,
dikaruniai seorang putra yang bergelar Pangeran karena dia adalah pewaris tahta
kerajaan. Sang pangeran diberi nama Pangeran Tapa Lanang.
(PANGERAN TAPA LANANG
PUN MEMASUKI PANGGUNG)
Pangeran :”
Hormat saya ayahanda”(Duduk sambil Hormat)
Ada apa gerangan Ayahanda memanggi saya.
Raja :”begini
anakku pangeran tanah lapang,ayah Sudah tua,tak lama lagi ayah pasti tiada.
Ayah
kira kamu lah yang pantas menggantikan ayah sebagai raja dan pewaris tahta di
Kerajaan
ini.
Pangeran :”Amanat
mulia yang ayah berikan akan saya lakukan dengan sebaik-baiknya..
Raja :”Baiklah
kalau begitu,Ayah ingin mengajak kamu berburu binatang di hutan.
“Adinda
saya akan pergi ke hutan mengajak tanah lapang untuk berburu binatang.
Permaisuri :
(Berdiri) Baiklah kalau begitu hati-hati di jalan.
(RAJA,PANGERAN,PERMAISURI
KELUAR PANGGUNG)
Suatu hari Putri Rajenah memanggil inang pengasuh untuk
membicarakan hal ihwal yang saat itu merasuki dirinya. Permaisuri menderita
suatu penyakit, dimana penyakit yang diderita beliau semakin hari semakin parah.
(PERMAISURI MASUK KE
PANGGUNG BERDIALOG KEPADA INANG SAMBIL MENAHAN SAKIT)
(DI IRINGI MUSIK)
(INANG LALU MEMANGGIL
RAJA)
(PUTRI RAJENAH TERBARING
SAKIT)
Suatu hari dari istana berdatangan berbunyian telukup atau
bunyi pertanda bahwa di istana telah terjadi sesuatu musibah, ternyata sang
permaisuri telah meninggal, semua merasa sedih dan terharu karena telah
kehilangan seorang ibu yang baik, ramah dan pengasih sesama rakyat.
(PUTRI RAJENAH
MENINGGAL DENGAN KAIN TERTUTUP DI SEKUJUR TUBUH DENGAN DI IRINGI MUSIK)
(RAJA,PERMAISURI
BESERTA INANG MENINGGALKAN PANGGUNG)
Hari berganti hari bulan beganti bulan tahun pun silih
berganti.Suatu hari, Solim putra tiri Pangeran Tanah lapang merasa iri melihat
Pangeran Tapah Lanang, menggantikan kedudukan ayahnya sebagai raja,
dan dia pun mulai menyusun strategi untuk memfitnah pangeran tanah lapang, dia
mengatakan kepada sang raja bahwa sang pangeran telah berbuat mesum dengan
perempuan anak petani diluar istana, padahal sang pangeran tidak pernah keluar
istana semenjak ibundanya meninggal.
Solim : Tak pantas
nya dikau Tanah lapang untuk duduk dikursi itu,saya akan mencari jalan keluar
Bagaimana untuk mengusirnya dari kerajaan
ini..
(keluar)
(RAJA MASUK DENGAN MUKA SANGAR DI IKUTI ANAK PETANI DAN
PANGERAN)
Dengan memperlihatkan bukti noda darah dikain yang
dikatakannya bahwa darah tersebut adalah darah keperawanan sang wanita yang
dimaksudnya.
Melihat kenyataan itu, sang raja yang selama ini dikenal
bijak dan arif, berubah menjadi sangat murka, dengan kasar dan kejam dia
menyiksa putra kandungnya, bahkan dia mengusirnya keluar meninggalkan istana.
(BERDIALOG LALU
MENGUSIR PANGERAN TANAH LAPANG DARI KERAJAAN
Raja : Tanah
Lapang PERGI kamu dari kerajaan ini!!!
Isak Tangis pun keluar dari kerajaan termasuk inang nya yang
mengasuh nya dari kecil.
Inang :”(sambil
menangis) ‘”nak tanah lapang hati-hati djalan(sambil mengelus kepalanya)
(keluar panggung)
Lalu, sang Pangeran mengembara entah kemana dia akan pergi,
berhari-hari dia menelusuri hutan belukar, akhirnya dia singgah pada sebuah
talang yang sekarang disebut dengan daerah Talang Pangeran. Didaerah tersebut
sang pangeran masih damai hidup sendiri karena dalam istana dia selalu bermain
dengan berbagai jenis hewan, maka sang pangeran tidak merasakan kesepian,
karena banyak hewan yang hidup disekelilingnya.
Suatu hari Ia berjalan meninggalkan talang tersebut untuk
mencari tahu daerah lain yang dianggapnya dapat memberi kehidupan yang layak.
Setelah melewati perjalanan yang jauh, sang pangeran kehujanan tiba di sebuah kawasan
rawa, disana dia melihat ada sebuah gubuk lalu berteduh pada gubuk itu.
Gubuk itu dihuni oleh seorang wanita yang dianggapnya aneh,
karena setiap dia mendekati gubuk tersebut, sang penghuninya tidak pernah
menampakkan wajahnya, dimana wajah itu selalu ditutupi dengan rambut yang tebal
dan panjang hinggah ke tanah.
Pangeran :(menoleh
kepada wanita) “Siapakah disana?
Putri :
(menangis ngeri)
Pangeran : “hey
siapakah gerangan disana???
Putri : (masih menangis) jangan mendekat
Pangeran :
(lalu mendekat)
Putri :
“saya mohon jangan mendekat(berteriak sambil menangis)
Pangeran :
“saya tidak ada maksud apa-apa
Ceritakan apa yang terjadi?mengapa kamu
berada di sini
Putri :
saya bilang jangan mendekat-jangan mendekat.
Pangeran mengambil batok kelapa lalu melemparkan kearah
putri
Putri :
(mengibaskan rambut nya dan terlihat muka yang sangat buruk)
Pangeran :
(Terkejut lalu mundur)”” apa yang terjadi mengapa wajah kamu seperti itu.
Ceritakan apa yang terjadi!
Putri :
(sambil menangis) “saya di usir dari kerajaan..
Pangeran :”Mengapa
kamu di usir,apakah ini hanya kebenaran sama yang seperti saya alami
Putri :”saya
adalah seorang anak raja dari kerajaan kuto besi dari daerah lempuing
“
saya di usir dari kerajaaan karena di tuduh telah melakukan perbuatan zina.
“oleh
karena itu ayah saya menyuruh penyihir untuk mengutuk saya dengan rupa
Seperti
ini.
Pangeran :
Lalu Bagaimana supaya wajah kamu kembali seperti semula
Putri : Si penyihir pernah
berjanji, “wajah saya akan kembali semula jika ada laki-laki yang bisa
mengawini saya dan menjadi muhrim buat saya lalu menyentuh tubuh saya.
Pangeran : “Baiklah saya bersedia untuk
menikahi kamu.
Sebelum kita
menikah ada baiknya saya mengenal nama kamu
Putri : “saya bernama “PUTRI
GELAM”
(KELUAR PANGGUNG)
(PENARI MASUK LALU MENARIKAN TARIAN
NIRMALA)
(PENARI KELUAR)
Sejak itulah Pangeran Tanah lapang dan Putri gelam mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga
bahagia,dari hasil perkawinan mereka dikaruniai anak.
(PANGERAN DAN PUTRI
MEMASUKI PANGGUNG)
Putri :
(memetik hasil kebun)
Pangeran :
Wahai istri ku,coba kamu lihat batok kelapa yang berisi air ini.
Putri :
(terkejut dan Bahagia lalu memegang wajahnya yang telah berubah menjadi cantik
jelita)
Ini berkat kamu kakanda,terima
kasih karena kakanda jualah yang bisa merubah saya seperti semula.
Tiba – tiba datanglah segerombolan perampok , untuk merampas
semua hasil kebun yang berada dibawah gubuk mereka.
Perampok :
hahahahahahaha (tertawa)
Pangeran :
(terkejut) siapa kalian??
Perampok :
Kamu tidak perlu tau siapa saya
“yang jelas
kalo kalian anak kalian ingin selamat serahkan hasil kebun yang kalian sembunyikan.
Pangeran :”keparat
kalian saya tidak akan menyerahkan hasil kebun kami dan saya juga tidak
Akan membiarkan buah hati kami mati di tangan
kalian bangsat!!
(MULAI PERTARUNGAN,DI
IRINGI MUSIK)
(PERAMPOK PUN SATU
PERSATU MATI)
Perampok 2 :
“kau lihat ini anak mu..
Pangeran :”tidak……
(melihat anaknya bersimbah darah)
“manusia
yang berhati(lalu menancapkan golok keperut perampok)
Perampok 2 :
(Jatuh tersungkur)
Pangeran :
(menggotong tubuh anaknya)
Anak ku,anakku (sambil menangis)
Anak
kuuuuuuuu..(berteriak)
Lalu menangis…
Putri :”suami
ku berhenti lah untuk menangis air mata mu membanjiri tanah ini.
Pangeran terhuyung
kesana kemari sambil menjerit, dan akhirnya dia tersungkur pada tanah bekas
kubangan babi. Tangisnya kian menjadi, air mata yang mengucur tiada henti
menggenangi tanah berlubang bekas kubangan babi tempat dia tersungkur, lama-lama
kian membanjiri dan menenggelamkannya. Dimana saat itu tubuh sang pangeran
hanya terlihat bagian kepala saja. Saat itu istrinya berupaya untuk menarik
rambut suaminya, namun seakan ada magnet yang menyeret tubuh pangeran hingga
terhisap didalam genangan air yang kian membesar, dan putri Gelampun terlempar
dan tersangkut pada pepohonan.
Suatu keajaiban pun terjadi, kubangan babi itu meluas hingga
membentuk sebuah danau, dan munculah sosok yang menjelma seekor ikan besar
sebagai jelmaan dari tubuh sang pangeran, sementara sosok putri Gelam yang
tersangkut dipepohonan menjelma sebagai seekor burung putih berleher panjang.
Tahun terus berganti, setiap bulan purnama terjadilah
pertemuan antara seekor ikan besar dan seeokor burung ditepian danau tersebut, setiap
habis bulan purnama pula lah selalu terdapat hamparan telur burung yang
kemudian jadi santapan para pemancing.
Semenjak adanya danau tersebut, warga kampung sekitar
menamakannya Danau Teluk Gelam. Danau adalah jelmaan dari kubangan babi yang
digenangi air mata sang pangeran, sedangkan Teluk adalah kata dari telur dan
Gelam adalah nama burung jelmaan dari si Putri Gelam, sampai saat ini danau
tersebut identik dengan sebutan “DANAU TELUK GELAM”
No comments:
Post a Comment