Thursday, June 4, 2015

NASKAH DRAMA LEGENDA DANAU TELUK GELAM

INILAH PERSEMBAHAN DARI KAMI TEATER RAKYAT YANG DI BAWAKAN OLEH SISWA SISWI MTS SUBULUSSALAM KAB OGAN KOMERING ILIR YANG BERJUDUL “LEGENDA DANAU TELUK GELAM”
OPENING….
(DI IRINGI MUSIK)
Pada zaman dahulu kala, dikawasan Marga Bengkulah yang sekarang menjadi daerah Kec.Tanjung Lubuk, terdapat sebuah kerajaan kecil yang dipimpin seorang raja yang arif lagi bijaksana.Bernama Raja Awang
(RAJA  MEMASUKI PANGGUNG DENGAN GAYA WIBAWA DAN BERKELILING LALU DUDUK DI KURSI KERAJAAN)
 Raja Awang mempunyai permaisuri bernama Putri Rajenah, berasal dari daerah Sugi Waras keturunan Arab yang dibawa oleh orang tuanya untuk menyebarkan Agama Islam.
(PERMAISURI MASUK DUDUK DI IKUTI INANG DENGAN MEMBAWA JAHITAN,LALU SIBUK MENJAHIT)
Dalam keseharian, kondisi kerajaan terasa damai dan tenteram, banyak kerajaan kecil lainnya yang bergabung dengan pemerintahannya. Hasil pertanian dan perkebunan dari wilayah kekuasaan Raja Awang banyak dibawa keluar kerajaan hingga kekawasan tanah Palembang sehingga rakyat terjamin sejahtera.
(MUSIK ,PENARI MASUK LALU MENARIKAN TARIAN LAYAR BATUTA)
(RAJA DAN PERMAISURI BERDIALOG DIKURSI KERAJAAN)
(PENARI MENINGGALKAN PANGGUNG)
Raja                       : (berjalan mondar mandir seperti kebingungan)
Permaisuri          :  “Wahai kakanda ada apa gerangan dengan kakanda”
                                   “seperti nya kakanda sedang kebingungan’
Raja                       : (duduk di kursi)
”Benar adinda,saya memang sedang kebigungan
Permaisuri          :”Ada masalah apa kakanda?ada baiknya kakanda bercerita kepada adinda
Raja                       :”begini adinda,usia kita sudah merangkak senja.tak lama lagi kita akan meninggalkan  dunia ini, lalu kepada siapa saya harus mewarisi tahta  kerajaan ini.
Permaisuri          :”Kakanda tak perlu bingung untuk memikirkan hal ihwan ini,Pangeran Tanah Lapang lah yang pantas menggantikan posisi kakanda sebagai pewaris kerajaan ini.
Raja                       : (melihat inang) ‘’hai inang
Inang                     :” ya yang mulia raja’’
Raja                       : “Tolong kamu panggilkan Pangeran Tanah Lapang
Inang                     :”Baiklah yang mulia raja”(keluar panggung)


Raja Awang dalam perkawinannya bersama Putri Rajenah, dikaruniai seorang putra yang bergelar Pangeran karena dia adalah pewaris tahta kerajaan. Sang pangeran diberi nama Pangeran Tapa Lanang.  
(PANGERAN TAPA LANANG PUN MEMASUKI PANGGUNG)
Pangeran             :” Hormat saya ayahanda”(Duduk sambil Hormat)
                                   Ada apa gerangan Ayahanda memanggi saya.
Raja                       :”begini anakku pangeran tanah lapang,ayah Sudah tua,tak lama lagi ayah pasti tiada.
                                Ayah kira kamu lah yang pantas menggantikan ayah sebagai raja dan pewaris tahta di
                                Kerajaan ini.
Pangeran             :”Amanat mulia yang ayah berikan akan saya lakukan dengan sebaik-baiknya..
Raja                       :”Baiklah kalau begitu,Ayah ingin mengajak kamu berburu binatang di hutan.
                                “Adinda saya akan pergi ke hutan mengajak tanah lapang untuk berburu binatang.
Permaisuri          : (Berdiri) Baiklah kalau begitu hati-hati di jalan.
(RAJA,PANGERAN,PERMAISURI KELUAR PANGGUNG)
                                  

Suatu hari Putri Rajenah memanggil inang pengasuh untuk membicarakan hal ihwal yang saat itu merasuki dirinya. Permaisuri menderita suatu penyakit, dimana penyakit yang diderita beliau semakin hari semakin parah.
(PERMAISURI MASUK KE PANGGUNG BERDIALOG KEPADA INANG SAMBIL MENAHAN SAKIT)
(DI IRINGI MUSIK)
(INANG LALU MEMANGGIL RAJA)
(PUTRI RAJENAH TERBARING SAKIT)
Suatu hari dari istana berdatangan berbunyian telukup atau bunyi pertanda bahwa di istana telah terjadi sesuatu musibah, ternyata sang permaisuri telah meninggal, semua merasa sedih dan terharu karena telah kehilangan seorang ibu yang baik, ramah dan pengasih sesama rakyat.
(PUTRI RAJENAH MENINGGAL DENGAN KAIN TERTUTUP DI SEKUJUR TUBUH DENGAN DI IRINGI MUSIK)
(RAJA,PERMAISURI BESERTA INANG MENINGGALKAN PANGGUNG)
Hari berganti hari bulan beganti bulan tahun pun silih berganti.Suatu hari, Solim putra tiri Pangeran Tanah lapang merasa iri melihat Pangeran Tapah Lanang,   menggantikan kedudukan ayahnya sebagai raja, dan dia pun mulai menyusun strategi untuk memfitnah pangeran tanah lapang, dia mengatakan kepada sang raja bahwa sang pangeran telah berbuat mesum dengan perempuan anak petani diluar istana, padahal sang pangeran tidak pernah keluar istana semenjak ibundanya meninggal.
Solim     : Tak pantas nya dikau Tanah lapang untuk duduk dikursi itu,saya akan mencari jalan keluar
                 Bagaimana untuk mengusirnya dari kerajaan ini..
(keluar)
(RAJA MASUK  DENGAN MUKA SANGAR DI IKUTI ANAK PETANI DAN PANGERAN)
Dengan memperlihatkan bukti noda darah dikain yang dikatakannya bahwa darah tersebut adalah darah keperawanan sang wanita yang dimaksudnya.
Melihat kenyataan itu, sang raja yang selama ini dikenal bijak dan arif, berubah menjadi sangat murka, dengan kasar dan kejam dia menyiksa putra kandungnya, bahkan dia mengusirnya keluar meninggalkan istana.
(BERDIALOG LALU MENGUSIR PANGERAN TANAH LAPANG DARI KERAJAAN
Raja       : Tanah Lapang PERGI kamu dari kerajaan ini!!!
Isak Tangis pun keluar dari kerajaan termasuk inang nya yang mengasuh nya dari kecil.
Inang     :”(sambil menangis) ‘”nak tanah lapang hati-hati djalan(sambil mengelus kepalanya)
(keluar panggung)
Lalu, sang Pangeran mengembara entah kemana dia akan pergi, berhari-hari dia menelusuri hutan belukar, akhirnya dia singgah pada sebuah talang yang sekarang disebut dengan daerah Talang Pangeran. Didaerah tersebut sang pangeran masih damai hidup sendiri karena dalam istana dia selalu bermain dengan berbagai jenis hewan, maka sang pangeran tidak merasakan kesepian, karena banyak hewan yang hidup disekelilingnya.

Suatu hari Ia berjalan meninggalkan talang tersebut untuk mencari tahu daerah lain yang dianggapnya dapat memberi kehidupan yang layak. Setelah melewati perjalanan yang jauh, sang pangeran kehujanan tiba di sebuah kawasan rawa, disana dia melihat ada sebuah gubuk lalu berteduh pada gubuk itu.
Gubuk itu dihuni oleh seorang wanita yang dianggapnya aneh, karena setiap dia mendekati gubuk tersebut, sang penghuninya tidak pernah menampakkan wajahnya, dimana wajah itu selalu ditutupi dengan rambut yang tebal dan panjang hinggah ke tanah.
Pangeran             :(menoleh kepada wanita) “Siapakah disana?
Putri                      : (menangis ngeri)
Pangeran             : “hey siapakah gerangan disana???
Putri                      :  (masih menangis) jangan mendekat
Pangeran             : (lalu mendekat)
Putri                      : “saya mohon jangan mendekat(berteriak sambil menangis)
Pangeran             : “saya tidak ada maksud apa-apa
                                    Ceritakan apa yang terjadi?mengapa kamu berada di sini
Putri                      : saya bilang jangan mendekat-jangan mendekat.
Pangeran mengambil batok kelapa lalu melemparkan kearah putri
Putri                      : (mengibaskan rambut nya dan terlihat muka yang sangat buruk)
Pangeran             : (Terkejut lalu mundur)”” apa yang terjadi mengapa wajah kamu seperti itu.
                                  Ceritakan apa yang terjadi!
Putri                      : (sambil menangis) “saya di usir dari kerajaan..
Pangeran             :”Mengapa kamu di usir,apakah ini hanya kebenaran sama yang seperti saya alami
Putri                      :”saya adalah seorang anak raja dari kerajaan kuto besi dari daerah lempuing
                                “ saya di usir dari kerajaaan karena di tuduh telah melakukan perbuatan zina.
                                “oleh karena itu ayah saya menyuruh penyihir untuk mengutuk saya dengan rupa
                                Seperti ini.
Pangeran             : Lalu Bagaimana supaya wajah kamu kembali seperti semula
Putri                      : Si penyihir pernah berjanji, “wajah saya akan kembali semula jika ada laki-laki yang bisa mengawini saya dan menjadi muhrim buat saya lalu menyentuh tubuh saya.
Pangeran             : “Baiklah saya bersedia untuk menikahi kamu.
                                Sebelum kita menikah ada baiknya saya mengenal nama kamu
Putri                      : “saya bernama “PUTRI GELAM”
(KELUAR PANGGUNG)
(PENARI MASUK LALU MENARIKAN TARIAN NIRMALA)
(PENARI KELUAR)

Sejak itulah Pangeran Tanah lapang dan Putri gelam  mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga bahagia,dari hasil perkawinan mereka dikaruniai anak.

(PANGERAN DAN PUTRI MEMASUKI PANGGUNG)
Putri                      : (memetik hasil kebun)
Pangeran             : Wahai istri ku,coba kamu lihat batok kelapa yang berisi air ini.
Putri                      : (terkejut dan Bahagia lalu memegang wajahnya yang telah berubah menjadi cantik
    jelita)
Ini berkat kamu kakanda,terima kasih karena kakanda jualah yang bisa merubah saya seperti semula.
Tiba – tiba datanglah segerombolan perampok , untuk merampas semua hasil kebun yang berada dibawah gubuk mereka.
Perampok           : hahahahahahaha (tertawa)
Pangeran             : (terkejut) siapa kalian??
Perampok           : Kamu tidak perlu tau siapa saya
“yang jelas kalo kalian anak kalian ingin selamat serahkan hasil kebun yang kalian  sembunyikan.
Pangeran             :”keparat kalian saya tidak akan menyerahkan hasil kebun kami dan saya juga tidak
                                 Akan membiarkan buah hati kami mati di tangan kalian bangsat!!
(MULAI PERTARUNGAN,DI IRINGI MUSIK)
(PERAMPOK PUN SATU PERSATU MATI)
Perampok 2        : “kau lihat ini anak mu..
Pangeran             :”tidak…… (melihat anaknya bersimbah darah)
                                “manusia yang berhati(lalu menancapkan golok keperut perampok)
Perampok 2        : (Jatuh tersungkur)
Pangeran             : (menggotong tubuh anaknya)
                                 Anak ku,anakku (sambil menangis)
                                Anak kuuuuuuuu..(berteriak)
                                  Lalu menangis…
Putri                      :”suami ku berhenti lah untuk menangis air mata mu membanjiri tanah ini.
 Pangeran terhuyung kesana kemari sambil menjerit, dan akhirnya dia tersungkur pada tanah bekas kubangan babi. Tangisnya kian menjadi, air mata yang mengucur tiada henti menggenangi tanah berlubang bekas kubangan babi tempat dia tersungkur, lama-lama kian membanjiri dan menenggelamkannya. Dimana saat itu tubuh sang pangeran hanya terlihat bagian kepala saja. Saat itu istrinya berupaya untuk menarik rambut suaminya, namun seakan ada magnet yang menyeret tubuh pangeran hingga terhisap didalam genangan air yang kian membesar, dan putri Gelampun terlempar dan tersangkut pada pepohonan.
Suatu keajaiban pun terjadi, kubangan babi itu meluas hingga membentuk sebuah danau, dan munculah sosok yang menjelma seekor ikan besar sebagai jelmaan dari tubuh sang pangeran, sementara sosok putri Gelam yang tersangkut dipepohonan menjelma sebagai seekor burung putih berleher panjang.
Tahun terus berganti, setiap bulan purnama terjadilah pertemuan antara seekor ikan besar dan seeokor burung ditepian danau tersebut, setiap habis bulan purnama pula lah selalu terdapat hamparan telur burung yang kemudian jadi santapan para pemancing.
Semenjak adanya danau tersebut, warga kampung sekitar menamakannya Danau Teluk Gelam. Danau adalah jelmaan dari kubangan babi yang digenangi air mata sang pangeran, sedangkan Teluk adalah kata dari telur dan Gelam adalah nama burung jelmaan dari si Putri Gelam, sampai saat ini danau tersebut identik dengan sebutan “DANAU TELUK GELAM”




                               
                                 












No comments:

Post a Comment